Selasa, 26 Mei 2009

Rancangan Evaluasi Sikap

RANCANGAN EVALUASI SIKAP SISWA DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR

1. Tujuan :

  1. mengetahui kepatuhan dan sopan santun siswa terhadap guru
  2. mengetahui sikap siswa dalam Proses belajar mengajar
  3. mengetahui keaktifan siswa dalam Proses belajar mengajar

2. Aspek yang akan di Evaluasi

Dalam kegiatan ini yang akan di evaluasi yaitu Ranah Afektif dalam hal ini yaitu sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

3. Tes dan tolak ukur Evaluasi

Tes yang digunakan adalah tes afektif. Sedangkan tolak ukur evaluasi ada di dalam lembar observasi.

4. Frekuensi Evaluasi

Dalam kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali evaluasi yaitu pada awal semester, Pertengahan semester dan akhir semester

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan ini dalam proses pengumpulan data dikumpulkan melalui pengamatan langsung berstruktur, dimana data hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi.

6. Pengolahan data

Dalam Kegiatan ini data diolah dengan cara pengkodean misalnya angka 1 = kurang, angka 2 = cukup, angka 3 = Baik, dan angka 4 = sangat baik

7. Analisis data

Dalam menganalisis data digunakan statistik yaitu menggunakan rataan persentase.

Keterangan : 0 25 % = Kurang

26 – 50 % = Cukup

51 – 75 % = Baik

76 – 100 % = Sangat baik

8. Desain Evaluasi Sikap Siswa Proses Belajar Mengajar

No

Informasi yang di butuhkan

Indikator

Metode

Responden

Keterangan

Teknik

Instrumen


Sikap siswa dalam proses PBM

§ Kehadiran siswa dalam kelas

§ Kepatuhan siswa terhadap guru

§ Sopan santun siswa terhadap guru

§ Keaktifan siswa dalam interaksi dengan guru

§ Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru

§ Perhatian siswa terhadap keseluruhan jalannya PBM

§ Keaktifan siswa dalam dalam diskusi

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Obesrvasi

Observasi

Observasi

Lembar Observasi

Lembar Observasi

Lembar Observasi

Lembar Observasi

Lembar Observasi

Lembar

Observasi

Lembar Observasi

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa

Siswa


Lampiran

Lembar Observasi

Petunjuk :

Lingkari angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk setiap pertanyaan di bawah ini. Angka 1 sampai 4 pada skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :

1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, dan 4 = Sangat baik

NO

Aspek

Nilai (Di lingkari)

Nilai

1

Kehadiran siswa dalam kelas

1

2

3

4


2

Kepatuhan siswa terhadap guru

1

2

3

4


3

Sopan santun siswa terhadap guru

1

2

3

4


4

Keaktifan siswa dalam interaksi dengan guru

1

2

3

4


5

Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru

1

2

3

4


6

Perhatian siswa terhadap keseluruhan jalannya PBM

1

2

3

4


7

Keaktifan siswa dalam dalam diskusi

1

2

3

4


Skor



Rata - Rata



Energi Alternatif

ANALISIS ENERGI SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF

ENERGI LAIN

BAB I

PENDAHULUAN

Permasalahan sampah menjadi problematika yang cukup serius yang tengah dihadapi kota-kota besar di Indonesia saat ini. Problematika tersebut lebih disebabkan paradigma masyarakat kita memandang solusi masalah sampah adalah membuangnya. Kemudian timbulah permasalahan dengan tidak adanya ruang pembuangan sampah. Kemajuan tekhnologi dewasa ini telah mampu membantu menyelesaikan permasalahan ini dan diharapkan pula mampu mentranformasi paradigma masyarakat kita bahwa penyelesaian masalah sampah yaitu dengan mengelola dan mengolahnya.

Disisi lain, Kondisi kecukupan energi listrik di indonesiapun mengalami krisis pula. Negeri ini masih membutuhkan sekitar 6000 MW energi listrik untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hal ini diperparah dengan mahalnya bahan bakar pembangkitnya yang pada umumnya berasal dari bahan seperti minyak bumi atau batu bara.

Kondisi ini memaksa untuk berhemat listrik seperti dari Inpres no 10 tahun 2005 tentang penghematan energi yang dikeluarkan Presiden pada 10 Juli 2005. ketika itu memang terjadi penghematan yang cukup signifikan, terutama pada instansi pemerintah.namun seiring waktu berlalu gerakan berhemat listrik ini tinggal sejarah. Pola konsumsi listrik berlebihan dan tidak berdaya guna,kembali menjadi kebiasaan dimana-mana. Di gedung pemerintahan sekalipun, itu hanya tinggal sebatas himbuan diatas kertas yang ditempel di dinding-dinding kantor. Masyarakat tidak mungkin terlalu berharap dengan gerakan hemat listrik tersebut. Karena pola budaya dan kebiasaan yang tidak mendukung untuk itu, yang patut dilakukan adalah mencari sumber energi alternative untuk melepaskan ketergantungan terhadap pasokan listrik dari PLTA ataupun pembangkit lain yang ada saat ini, itu jauh lebih bermanfaat, kendati harus mengorbankan dana yang cukup besar untuk memulainya.

Banyak sumber energi listrik yang dapat dimanfaatkan salah satunya memanfaatkan sampah yang menjadi masalah dimasyarakat menjadi salah satu bahan energi untuk pembangkit listrik atau yang lebih dikena dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). PLTSa telah dikembangkan dinegara Negara eropa salah satunya di Negara Belanda tepatnya di kota Roterdam. Proses pengolahan sampah sehingga menghasilkan energi listrik memiliki banyak keuntungan, diantaranya dapat menghemat pemakaian bahan bakar fosil sehingga mengurangi efek rumah kaca dan tidak mencemarkan lingkungan. Selain itu sumber juga mudah didapat dan dapat memberikan keuntungan baik bagi pemerintah, masyarakat ataupun pihak pengelola.

Pembangunan PLTSa juga harus disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan, selain pengolahannya yang terencana tentu standar polusi juga harus diperhatikan. Dari beberapa alasan penulis mencoba untuk menganalisis tentang energi alternative yang berasal dari sampah dan dapat menganti energi lain seperti minyak bumi dan batubara sebagai bahan untuk pembangkit listrik.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Energi Dalam Fisika

Energi merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia yang hidup di dunia ini. Energi dalam fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha, berikut adalah tinjauan energi dalam fisika

1. Sumber-sumber energi yang terdapat di alam

a. Energi yang bersumber dari cahaya matahari

Sumber energi utama untuk semua mahluk hidup dibumi adalah matahari. Matahari memancarkan sinar terus menerus kebumi yang pada dasarnya sinar tersebut mengalami proses dipancarkan dan dipantulkan. Karena itu dapat diketahui bahwa sinar matahari merupakan arus energiyang dipancarkan bagi kehidupan

b. Energi yang bersumber dari fosil

Bahan bakar fosil berupa minyak bumi dan batu bara yang selama jutaan tahun terbentuk dan tersimpan dalam bumi, berasal dari mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati berjuta tahun silam. Proses pembentukan sumber energi fosil memerlukan tekanan dan suhu yang tinggi yang terdapat dalam bumi.

c. Energi yang bersumber dari air

Energi ini biasanya digunakan sebagai pembangkit listrik, misalnya energi pasang surut air laut. Sumber-sumber energi ini terbatas jumlahnya, sehingga diharapkan berhemat dalam pemanfaatanya. Terutama minyak bumi, karena minyak bumi merupakan sumber energi yang memegang peranan sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini. Hamper semua hasil olahannya bias dimanfaatkan.

2. Klasifikasi energi yang terdapat di alam

a. Energi transisional (Transtitional energy)

Energi trassisional adalah energi yang sedang bergerak dan dapat berpindah melintasi suatu batas sistem.

b. Energi tersimpan (stored energy)

Energi tersimpan adalah energi yang mewujud sebagai massa, posisi dalam medan gaya

3. Jenis-jenis energi yang terdapat di alam

a. Energi Listrik

Energi listrik adalah jenis energi yang berkaitan dengan arus dan jumlah electron. Bentuk tradisional dari energi listrik adalah aliran electron, biasanya melalui sebuah konduktor dari jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatik atau sebagai medan induksi

b. Energi Elektromagnetik

Energi elektromagnetik adalah suatu bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk energi murni artinya tidak berkaitan dengan massa.Radiasi ini terjadi hanya sebagai energi transisional yang bergerak dengan kecpatan cahaya.

c. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang keluar sebagai interaksi electron dimana dua atau lebih atom dan molekul-molekul berkombinasi menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan

4. Bentuk-Bentuk Perubahan-Perubahan (Konversi) Energi

Agar energi bias dimanfaatkan, maka harus dikonversikan kebentuk energi lain. Berikut ini adalah beberapa bentuk perubahan energi yang bisa dimanfaatkan :

§ Energi listrik menjadi energi bunyi

§ Energi listrik menjadi energi cahaya

§ Energi listrik menjadi kalor

§ Energi listrik menjadi Gerak

§ Energi listrik menjadi bunyi dan cahaya

§ Energi potensial menjadi listrik

§ Energi potensial menjadi gerak, kemudian menjadi energi listrik

B. Potensi Sampah

Meningkatnya sampah diperkotaan telah menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, bukan hanya pemandangan tak sedap atau bau busuk yang ditimbulkannya tetapi juga ancaman terhadap kesehatan. Tahun 1995 saja, menurut data yang dikeluarkan asisten deputi urusan limbah domestic, Deputi V Mentri lingkungan hidup.Chaerudin Hasyim:

Setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah rata-rata0,8 kilogram per kapita perhari,sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1 kilogram perkapita perhari. Pada tahun 2020 mendatang diperkirakan mencapai 2,1 kilogram perkapita perhari. Sampah sangat memungkinkan untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik karena kalorinya berkisar 3000-4000 kalori per kilogram. Alori ini mendekati batu bara, jadi sangat efisien.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berada pada setiap fase materi : padat,cair dan gas. Dalam hal ini terutama gas, sampah dapat dijadikan emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia,sampah dalam jumlah besar dating dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu. Dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Berdasarkan jenisnya sampah dapat di kelompokan atas sampah organik dan anorganik.

- Sampah organik tersusun dari senyawa organik (sisa tanaman, hewan maupun kotoran.

- Sampah anorganik tersusun dari senyawa anorganik (plastik, botol dan logam).

Berdasarkan sumbernya sampah digolongkan kedalam dua kelompok yaitu :

- Sampah domestik yaitu sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia sehari-hari secara langsung. Baik yang berasal dari rumah, pasar, sekolah, pemukiman, rumah sakit, pusat-pusat keramaian..

- Sampah non domestik yaitu sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia sehari-hari secara tidak langsung. Misalnya di pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, perhutanan, tranportasi dan lain-lain.

Berdasarkan bentuknya sampah digolongkan kedalam tiga kelompok yaitu :

- Sampah padat ( berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan, kotoran dsb)

- Sampah cair ( berasal dari buangan pabrik, industri, pertanian, peternakan, rumah tangga)

- Sampah gas ( berasal dari knalpot kendaraan, cerobong pabrik dsb)

Di alam, sampah-sampah tersebut ada yang terurai secara alami oleh jasad hidup (bersifat degradable). Sebagian lainnya tidak teruraikan (non degradable) yang sulit terurai secaraalami oleh jasad hidup. Sebenarnya, hampir semua sampah baik organik atau non organik, dapat diurai oleh mikroorganisme. Termasuk benda anorganik seperti besi, batu dan kaca. Namun, penguraiannya membutuhkan waktu yang lama bahkan sangat lama. Secara kimiawi sampah mengandung :

- Air (10-60%)

- Senyawa organik (25-35%)

- Nitrogen (0,4-1,2%)

- Fosfor (0,2-0,6%)

- Kali (0,8-1,5%)

- Kapur (4-7%)

- Karbon (12-17%).

Senyawa kimia yang terkandung dalam sampah merupakan sumber senyawa bagi kehidupan mahluk hidup, khususnya mikroorganisme. Tidak mengherankan jika di dalam sampah terkandung kehidupan yang tersusun dari bakteri dan jamur, protozoa, cacing, virus mikroalgae dan seranggga.

Sampah apapun jenis dan sifatnya, mengandung senyawa kimia yang sangat diperlukan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun yang terpenting, bagaimana kita dapat menggunakan dan memanfaatkan sampah tersebut. Pemanfaatan sampah antara lain sebagai pengisi tanah. Di Jakarta, banyak daerah pemukiman baru yang dibangun dibekas rawa. Rawa-rawa tersebut ditutup dengan timbunan sampah, kemudian dibenahi.

Sampah juga bisa digunakan sebagai sumber pupuk organic, misalnya kompos yang sangat dibutuhkan petani sayuran, selain itu juga sebagai humus. Humus di dalam tanah dapat mempertahankan bahkan mempertinggi sifat fisik tanah sehingga keampuhan tanah dapat digunakan untuk menyerap dan mempertahankan air. Demikian pula halnya dengan penyerapan pupuk, dapat berlangsung secara efisien. Sampah juga bisa digunakan sebagai media penanaman jamur, misalnya jamur kompos. Selain itu, sampah bisa dijadikan sebagai penyubur plankton.

Manfaat lain dari sampah adalah bahan pembuat biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organic termasuk diantaranya Kotoran hewan dan manusia, limbah rumah tangga .kandungan utama biogas adalah metana dan karbon dioksida.

C. Proses Pengolahan Sampah

Segi teknis proses pengolahan sampah dapat dilakukan dengan cara :

1. Pewadahan

- Pewadahan individual disetiap rumah terdiri dari 2 unit dengan volume 100-200 liter (2 warna yang berbeda,untuk menampung sampah dapur dan sampah halaman).

- Pewadahan komunal (container dan TPS) khusus menampung berbagai jenis-jenis dari sampah seperti ,sampah ,plastik, gelas, kertas ,pakaian /tekstil,logam,sampah besar,sampah B3 (batu baterai,lampu neon dsb)

2. Pengumpulan

- Pengumpulan sampah dengan compactor truk berbeda untuk setiap jenis sampah.

- Waktu pengumpulan door to door 1 x seminggu

- Pengumpulan sampah juga dilakukan secara perpipaan (single house, apartement maupun fasilitas publik.

3. Daur Ulang

- Pemisahan setiap jenis kertas, kertas hasil daur ulang seluruhnya di export ke luar negeri.

- Ban bekas dihancurkan dan digunakan sebagai incinerator

- Plastik bekas digunakan sebagai bahan baku pakaian hangat

- Kulkas bekas dipisahkan setiap komponen pemnangunya dan Freon didaur ulang

- Komputer bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam,plastik/kabel,baterai)

- Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan di hancurkan

4. Composting

- Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar.

- Sampah yang digunakan hanya sampah potongan tanaman dengan masa proses 3-6 bulan

- Sampah dari rumah tangga tidak digunakan dalam proses ini.

5. Biogas

- Sampah organik sebagian diolah dengan digeser sebagai energi (gas bio)

- Pemanfaatan gas bio antara lain untuk distrik heating, energi listrik, bahan bakar mobil angkutan sampah dsb.

6. Incinerator

- Kapasitas minimal perunitnya 500 ton per hari.

- Energi panas dari incinerator digunakan untuk distrik heating ( T 50 – T 70 ) dan suplai listrik (20-40% pasokan listrik berasal dari incinerator.

- Emisi gas dari incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara eropa maupun swedia

7. Landfill

Fasilitas utama Landfill yaitu :

- Recycling center.

- Composting

- Landfill gas extraction

- Pengolahan gas TPA menjadi energi listrik

- Pengolahan Leachate

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Tentang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Dan Prinsip Kerjanya

Pembangkit listrik tenaga sampah adalah sumber pembangkit listrik yang menggunakan sampah-sampah sebagai bahan sumber pembangkit listrik. Sampah yang mengalami proses pembusukan oleh bakteri akan menghasilkan gas metan yang panas yang bias menggerakan turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.

Proses pengolahan sampah menjadi energi listrik dimulai dari pemisahan sampah yang layak dibakar atau yang didaur ulang yang dikumpulkan dalam bunker selebar 12,5 meter yang berkapasitas 6000-7000 ton sampah dimana sampah yang tidak bisa dibakar akan diseleksi menggunakan magnet khusus, sebelum dibakar sampah dikeringkan untuk menguapkan kelembaban, setelah itu sampah dibakar dengan cara dimasukan kedalam mesin incinerators bersuhu 400 derajat celcius sehingga hasil pembakaran ini bisa menggerakan dua mesin turbin yang yang berkekuatan 8500 kilowatt. Hasil pembakaran sampah sebenarnya menghasilkan uap doxin yang mengandung zat berbahaya.dan mematikan bahkan dapat menyebabkan kanker. Tetapi ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi gas yakni dengan meningkatkan temperature tungku menjadi 800 derajat celcius. Titik kritis ketika doxin otomatis menjadi busuk. Langkah kedua menggunakan karbon aktif untuk mengasimilasi atau mencerna doxin dalam uap. Setelah itu uap yang sudah terurai dilepaskan keudara melalui cerobong asap yang tingginya 80 meter.

Tujuan akhir dari sebuah PLTSa ialah mengkonversi sampah menjadi energi. Pada dasarnya ada dua alternatf proses pengolahan sampah menjadi energi yaitu proses biologis yang menghasilkan gas bio dan proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang sedang diperdebatkan untuk dibangun dibandung menggunakan proses thermal sebagai proses konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakan generator listrik. Perbedaan mendasar diantara keduanya ialah proses biologis menghasilkan gas bio yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakan motor yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan proses thermal menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang kemudian digunakan untuk menggerakan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.

1. Proses Konversi Thermal

Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara yaitu insinerasi, pirolisa dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organic menjadi anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organic dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan organik (H dan C) dalam sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fase gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa incinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary klin dan fluidized bed incinerator.

Tujuan suatu system pemanfaatan sampah ialah dengan mengkonversi sampah tersebut menjadi bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal. Untuk melaukan pemilihan alur konversi sampah diperlukan adanya informasi tentang karakter sampah, karakter teknis teknologi konversi yang ada, karakter pasar dari produk pengolahan, implikasi lingkungan dan system, persyaratan lingkungan dan yang pasti keekonomisan.

Pirolisa merupakan proses konversi bahan organic padat melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperature tinggi, molekul-molekul organik yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan asam asetat, methanol, padatan char dan produk gas.

Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organic menjadi gas. Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran tidak sempurna pada temperature yang relatife tinggi (sekitar 900-1100 C). Seperti halnya prolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat dibakar dengan nilai kalori sekitar 4000 KJ/Nm³ . Dari serangkaian proses tersebut proses konversi thermal menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang kemudian digunakan untuk menggerakan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.

2. Proses Konversi Biologis

Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara anaerobic (biogas) atau tanah urug (Landfill). Biogas adalah teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane dan slurry. Gas methane dapat digunakan untuk berbagai system pembangkitan energi sedangkan slurry dapat digunakan sebagai kompos. Produk dari digester tersebut dapat berupa gas methane yang dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 6500 KJ/ Nm³.

Konsep landfill ialah sebuah konsep landfill modern yang didalamnya terdapat suatu system pengolahan produk buangan yang baik. Landfill ialah pengolahan sampah dengan cara menimbunnya didalam tanah. Di dalam lahan landfill limbah organic akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah dan air hujan yang masuk kedalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut leachate. Jika landfill tidak didesain dengan baik, leachate akan mencemari tanah dan masuk kebadan-badan air di dalam tanah. Karena itu, tanah landfill harus mempunyai permeabilitas yang rendah. Aktifitas mikroba dalam landfill menghasilkan gas CH4 dan CO2 (pada tahap awal proses aerobik) dan menghasilkan gas methane (pada proses anaerobiknya). Gas landfill tersebut mempunyai nilai kalor sektar 450-540 Btu/scf. System pengambilan gas hasil biasanya terdiri dari sejumlah sumur-sumur dalam pipa-pipa yang dipasang lateral dan dihubungkan dengan vakum sentral. Selain itu terdapat juga system pengambilan gas dengan pompa desentralisasi. Sehingga dari beberapa rangkaian proses ini dapat menghasilkan gas bio yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakan motor yang dihubungkan dengan generator listrik.

B. Kalkulasi Energi Sampah Di PLTSa

Sampah sebagai sumber energi alternative memang merupakan pilihan baik untuk pengganti bahan bakar fosil. 1200 ton sampah bisa menghasilkan 40.000 kwh listrik. Ini bisa memasok kebutuhan listrik untuk 100.000 rumah tangga. Jadi 1 ton sampah bisa menghasilkan 34 kwh listrik, sehingga proses bahan bakar fosil bisa dilakukan. Tentu proses sampah ang dibantu oleh bakteri dan menghasilkan gas metan yang panas sehingga bisa menggerakan turbin untuk menghasilkan energi listrik. Jadi proses sampah didalam incinerator menghasilkan energi potensial berubah menjadi gerak, kemudian menjadi energi listrik.

Selain itu ditinjau dari sampah sebagai penghasil biogas. Nilai kalori 1 m³ biogas sekitar 6000 watt/jam setara dengan setengah liter minyak diesel. Dan 40 kilogram kotoran sapi dapat digunakan untuk memanaskan kompor selama 6 jam, dan menghemat pemakaian minyak tanah hingga 2 liter perhari.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ) yang ikut memberikan kontribusi bagi efek rumah kaca yang bermuara pada pemanasan global. Biogas dari sampah memberikan perlawanan terhadap efek rumah kaca melalui 3 cara yaitu :

  1. Biogas memberikan subtitusi atau pengganti dari bahan bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan,memasak dan pemanasan
  2. Methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rmah kaca bahkan lebih besar dari CO2. Pembakaran methane pada biogas mengubahnya menjadi CO2 sehingga mengurangi jumlah methane di udara.

Reaksi pembakaran methane

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

  1. Dengan lestarinya hutan, maka CO2 yang ada diudara akan diserap oleh hutan yang menghasilkan oksigen yang melawan efek rumah kaca. Berikut reaksinya

6CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6O2+6H2O

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sampah yang bau ternyata memiliki manfaat yang banyak, selain dapat berfungsi sebagai pupuk, penimbun lahan, sampah juga dapat dijadikan sumber energi seperti listrik dan briket sampah. Adapun manfaat dari PLTSa antara lain :

1. Sebagai sumber energi alternative pengganti bahan bakar fosil

2. Ikut menjaga kelestarian lingkungan karena doxin sebagai gas yang berbahaya telah dapat dikurangi kadarnya

3. Sisa sampah yang telah diproses hingga menjadi sumber energi dapat dijadikan sebagai pupuk organik

Sampah sebagai sumber energi alternative memang merupakan pilihan baik untuk pengganti bahan bakar fosil. 1200 ton sampah bisa menghasilkan 40.000 kwh listrik. Ini bisa memasok kebutuhan listrik untuk 100.000 rumah tangga. Jadi 1 ton sampah bisa menghasilkan 34 kwh listrik, sehingga proses bahan bakar fosil bisa dilakukan. Selain itu ditinjau dari sampah sebagai penghasil biogas. Nilai kalori 1 m³ biogas sekitar 6000 watt/jam setara dengan setengah liter minyak diesel. Dan 40 kilogram kotoran sapi dapat digunakan untuk memanaskan kompor selama 6 jam, dan menghemat pemakaian minyak tanah hingga 2 liter perhari.

B. Saran

Pembangkit listrik tenaga sampah adalah sumber energi alternative yang bagus disamping sumbernya selalu ada PLTSa juga ramah lingkungan. Dari beberapa pembangunan yang sudah dijalankan pemerintah untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga sampah diharapkan pembangunannya tidak terbengkalai, sehingga sumber energi alternative ini dapat digunakan

Dalam usaha ini pemerintah tidak boleh mengesampingkan rakyat kecil. Dimana sampah juga merupakan salah satu bagian hidup dari pemulung. Mudah-mudahan dengan koordinasi yang bagus antara pemerintah, perusahaan pengembangan dan masyarakat, pembangunan ini bisa berjalan lancer dan menguntungkan semua pihak, sehingga tidak ada lagi ditemukan pemadaman listrik bergiliran dan kota menjadi bersih, kota terang bisa terwujud secepatnya

Begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari sampah. Barang sisa yang dianggap tidak berguna lagi. Sayangnya kebanyakan masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan jelek dengan membuang sampah ke selokan atau sungai. Akibatnya, air selokan meluap saat hujan dan lebih prah lagi akhirnya sampah menjadi barang-barang yang tiada guna.

DAFTAR PUSTAKA

§ C.Gutomo,Tomy. 2006. Berkunjung KePembangkit Listrik Berbahan Sampah di Shanghai. Padang. Padang expres

§ Culp, Archie W. 1989, Prinsip-Prinsip Konversi Energi . Jakarta : Erlangga

§ Farid, Hermin. 2006. Briket Limbah Menghilangkan Sampah. Pikiran rakyat online. Diakses 3 November 2008

§ Indartono, Setyo,Yuli.2005 Krisis Energi di Indonesia : mengapa dan harus bagaimana. Inovasi online. Diakses 3 November 2008

§ Ivan, dkk. 2003. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, Listrik Dari Sampah Kota. Cakrawala online. Diakses 3 November 2008

§ Kompas online.2002. Berbagai Kiat mengolah sampah. Diakses 3 November 2008

§ LIPI online. 2004. Sampah dapat hasilkan energi listrik. Diakses 22 November 2008

§ Setyaningrum, Endang. 2006. Pembelajaran Pengelolaan Sampah di Swedia. AMPL. Diakses 22 November 2008

§ Suriawiria,Unus.2006. Memanfaatkan Sampah Kota. Pikiran Rakyat Cyber Media. Diakses 22 November 2008